Selasa, 08 Juni 2010

Dan Akhirnya Dunia pun Mengecam....

Kisah penyerangan terhadap kapal Mavi Marmara selalu menjadi headline di liputan berita baik media cetak maupun elektronik dalam beberapa waktu terakhir. Kisah heroik para aktivis kemanusiaan dalam menyelamatkan satu setengah juta penduduk sipil tak berdosa dari ancaman kelaparan dan kematian. Perjalanan yang harus mengorbankan 9 nyawa akibat ditembaki oleh tentara zionis itu seakan membuka mata dunia tentang Gaza. Sebuah wilayah yang sepanjang sejarahnya hingga saat ini tak reda dilanda derita. Bagaimana tidak, jalur gaza ibarat penjara besar yang diblokade oleh zionis israel baik darat, laut dan udara tanpa boleh diberikan kesempatan bantuan apapun masuk. Kecaman demi kecaman pun datang dari berbagai negara akibat ulah israel ini. Ribuan massa unjuk rasa turun ke jalan di berbagai negara mengutuk aksi kejahatan tersebut. Namun, israel  masih saja berusaha menutupi kesalahannya dengan menganggap usaha mereka adalah untuk mempertahankan keamanan negaranya. Sebuah pernyataan menggelikan juga muncul dari perdana menteri benyamin netanyahu bahwa misi Mavi Marmara bukanlah membawa pesan cinta tapi pesan permusuhan terhadap israel.
Bila dilihat dari derasnya kecaman bahkan hujatan yang datang seakan israel sudah menjadi terdakwa yang duduk di kursi pesakitan. Bahkan banyak negara  terutama negara muslim yang dimotori oleh turki memnta agar menghukum israel melalui mahkamah internasional.
Bukan israel namanya kalau tidak berhasil eksis dari hujatan itu, karena bukan kali ini saja israel jadi biang keladi atas permasalahan kemanusiaan melainkan semuanya bisa distop lewat veto oleh sang polisi dunia amerika serikat dan sekutunya. Lihatlah komentar barrack obama yang hanya bisa prihatin atas insiden 31 Mei tersebut. Belum lagi nanti yang tentunya akan kita lihat usaha USA dalam menjegal keinginan banyak negara akan hukuman terhadap israel. Selain itu pengalihan isu di media tentunya jadi senjata penting mengingat banyak media asing terkenal yang dikuasai manusia ras yahudi. 
Alhasil kita lihat saja nanti perkembangannya, karena roda keprihatinan ini masih akan bergulir seiring dengan eksistensi isu kemanusiaan di gaza. Diperlukan action lebih dari sekedar kecaman dari berbagai kelompok dunia dan pemimpin negara. Indonesia pun harus membuktikan konsistensinya dalam mendukung palestina. dengan menjadi garda terdepan membela kepentingan palestina. Dan hal2 tersebut harus dijaga sampai bangsa palestina benar-benar mendapatkan hak kemerdekaannya...